BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Sekitar 100 hektar sawah di Desa Longrong, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba terancam gagal panen.
Hal itu disebabkan kekurangan pasokan air dan kerusakan irigasi yang disebabkan oleh adanya aktifitas kegiatan tambang dekat bendungan sungai Balantieng.
Sejumlah petani di wilayah tersebut mengaku resah, bahkan mereka telah mengadukan permasalahan ke pemerintah Kabupaten Bulukumba dan instansi terkait, namum tak direspon.
“April lalu, Wakil Bupati Bulukumba telah melakukan peninjauan lokasi sawah, bendungan dan kegiatan tambang. Namun sampai hari ini, masih belum membuahkan hasil,” kata Syahrul Ramadhan, salah seorang petani di Desa Lonrong.
Syahrul menegaskan, kegiatan tambang ilegal terus berlangsung dan sementara ini para petani terus berupaya mencari solusi perbaikan irigasi dan pembelian lahan jalur irigasi senilai Rp.125juta.
Akan tetapi irigasi swadaya tersebut tidak membuahkan hasil yang maksimal karena kegiatan penambangan tersebut berlangsung.
Untuk itu, petani menaruh harapan besar kepada Pemkab bulukumba untuk penanganan serius dan dapat menghentikan kegiatan tambang tersebut.
“Jika hal ini tidak disikapi oleh pemerintah, maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat berpotensi menimbulkan konflik antara petani dan penambang yang ada,” tegasnya.
Demi menghindari timbulnya konflik antara petani dan penambang, Syahrul berharap kepada Pemerintah untuk mengambil langkah penyelesaian cepat. (*)
Editor : Redaksi