BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bulukumba menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif pemilu 2019.
Sosialisasi tersebut dihadiri masing-masing perwakilan organisasi masyarakat sipil, partai politik dan media massa.
Ketua panitia pelaksana, Ahmad Syam, dalam laporannya menyampaikan bahwa sosialisasi itu dilakukan dengan memiliki maksud dan tujuan.
“Sosialisasi ini bermaksud untuk memaksimalkan kerja-kerja pengawasan pemilu 2019. Sementara tujuan kegiatan yaitu mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi bersama-sama mengawasi pemilu 2019,” jelas Ahmad Syam di Aula Hotel Agri Bulukumba, Rabu (10/10/2018).
Bupati Bulukumba diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Haerul Nurdin berharap agar penyelanggaraan pengawas berpegang teguh pada independensi dan profesionalitas.
“Bukan hanya penyelenggara tapi semua pihak harus melakukan pengawasan untuk pemilu berintegritas,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi mengatakan mantan narapidana korupsi menuai polemik pada proses pemilu 2019. Kata dia, seakan-akan publik mempersepsikan Bawaslu pro koruptor.
“Apakah Bawaslu pro koruptor dan beberapa mantan narapidana diakomodir kembali menjadi caleg setelah Bawaslu melakukan sidang adjukasi. Kita tidak pro terhadap koruptor, tapi taat pada peraturan perundang-undangan, manakala yang dapat mencabut hak politik seseorang hanya UU dan putusan pengadilan,” jelas Arumahi.
Lanjutnya, untuk hasilnya nanti, biarkan masyarakat sendiri menilai apakah mau memilih atau tidak.“Kita tidak masuk pada ranah tersebut,” tegasnya.
Sekadar diketahui, sosialisasi yang digelar Bawaslu Bulukumba dihadiri sekitar ratusan peserta, berlangsung Pukul 08.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita. (*)
Editor : Redaksi