BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Badan Milik Desa (BUMDes) Apparalang, Desa Ara, Kecamatan Bontobahari mewakili Bulukumba pada ajang lomba BUMDes berprestasi tingkat Provinsi Sulawesi Selatan untuk tahun 2018.
Tahun sebelumnya Kabupaten Bulukumba diwakili oleh BUMDes Mandiri Sopa, Desa Sopa Kecamatan Kindang. Penilaian BUMDes tersebut berlangsung Senin, 16 Juli 2018 dan merupakan titik ke delapan yang dikunjungi Tim Penilai yang di Ketuai Verri Patiallo.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Penilai Provinsi, Verri mengatakan, dari 21 kabuaten hanya tiga daerah yang tak ikut berpartisipasi di ajang tahunan itu. Keikutsertaan tahun ini lebih meningkat. Bulukumba merupakan kunjungan ke delapan, semua BUMDes terbaik di masing-masing kabupaten dari hasil kunjungan memiliki plus minusnya.
“Namun untuk penilaian, nanti kita lihat skornya. Mudah-mudahan Bulukumba masuk 6 besar seperti tahun sebelumnya,” ujarnya.
Dalam penilaian lomba BUMDes, ada 12 indikator, masing-masing perolehan nilai akan dijumlahkan menjadi skor akhir. Indikator penilaian itu di antaranya soal dokumen pendirian BUMDes, jumlah unit usaha, struktur organisasi, penyertaan modal, kontribusi, mitra BUMDes dan lainnya.
“Kita akan cek berapa omset apakah sudah sesuai di pembukuan atau tidak. Kita akan lihat dari bulan ke bulan, tahun ke tahun apa masih sama atau ada peningkatan,” ujarnya.
Direktur BUMDes Apparalang, Askam Subiadi mengungkapkan, BUMDes yang berdiri16 Maret 2016 memperoleh dana penguatan dan penyertaan modal dari pemerintah desa untuk perkantoran, perbengkelan, dan mesih jahit. Tahun 2017 memperoleh penyertaan modal dari desa Rp 121.895.000 untuk unit usaha simpan pinjam dan penyewaan.
“Di tahun yang sama kami juga mendapatkan bantuan dari pusat Rp 10 juta untuk penguatan unit industri rumah tangga,” ungkapnya.
Tahun ini, pengelola BUMDes Apparalang mengusulkan bantuan dalam bentuk proposal dan telah diajukan sebesar Rp100juta untuk pengadaan pick up bekas. Kendaraan tersebut untuk menunjang kegiatan BUMDes.
Kepala Desa Ara, Mulyadi Salam mengharapkan BUMDes tersebut menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat Desa Ara dan menjadi contoh untuk BUMDes lainnya. Untuk mewujudkan hal tentu membutuhkan kontribusi pemikiran yang serius untuk memikirkan potensi unit usaha dan mencari solusi atas kendala usaha.
BUMDes Apparalang didorong untuk terus berkreasi dan melakukan inovasi untuk membina dan membantu masyarakat khususnya yang berekonomi lemah. BUMDes diharapkan dapat mewujudkan mimpi masyarakat yakni menuju kesejahteraan dan kemakmuran desa.
“Saya harap ini tidak hanya dikenang hari ini tapi sepanjang masa. Kedepan bisa menjadi salah satu BUMDes terbaik tingkat nasional,” katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD), Andi Roslinda mengatakan, pemilihan Bumdes Apparalang sebagai wakil kabupaten dengan pertimbangan dan alasan yang sangat rasional dan terukur. Desa Ara merupakan wilayah yang memiliki produktifitas yang tinggi dan sejak dulu dikenal sebagai perajin Pinisi. Hingga kini masyarakatnya memiliki berbagai aktifitas produksi kerajinan lainnya misalnya meubel dan kain gorden.
“Hal lainnya, Ara ditunjang dengan kondisi alam yang indah, seperti Tebing Apparalang, salah satu primadona wisata bahari,” ujarnya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen untuk mengakselarasi pembangunan desa guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sejak tahun anggaran 2017, pemerintah telah mengambil kebijakan penganggaran dengan menerapkan standar minimal sharing dana desa sebanyak 10 persen.
“Rata-rata total dana desa yang diterima pemerintah desa sebesar Rp1,5 milyar. Diharapkan anggaran besar itu dapat memaksimalkan potensi yang ada, termasuk memberikan dana sharing atau pernyataan modal bagi pengelolaan Bumdes, sehingga aktifitas ekonomi di desa semakin menggeliat,” pungkasnya. (*)
Penulis : My
Editor : Jck