BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Korban penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf di Filipina bernama Subandi (42) diterima langsung Bupati Bulukumba AM.Sukri A.Sappewali di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati, Kamis (20/9/2018).
Subandi merupakan warga Dusun Liukang Loe, Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang disandera pasukan Abu Sayap di Mindanao Philipina selama 20 bulan, dan berhasil diselamat kan oleh tim Negosiator dari Kementerian Luar Negeri.
Subandi sudah berada di rumah jabatan Bupati Bulukumba dan diterima Bupati Bulukumba AM.Sukri A.Sappewali didampingi anggota DPRD asal Bontobahari H.Rudy Wachyudin dan Camat Bontobahari Dedy Rahmadi.
Subandi sendiri diantar oleh tim dari Kementerian Luar Negeri ke Rujab Bupati hingga pemulangan kerumahnya di Liukang Loe
Usai menerima secara resmi dari Kementerian Luar Negeri, AM Sukri Sappewali menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah bekerja keras dalam proses pembebasan dan pemulangan warganya ke Bulukumba dengan selamat.
“Saya atas nama Pemerintah daerah bersama masyarakat Bulukumba mengucapkan terima kasih dan penghormatan setinggi tingginya kepada pemerintah Indonesia, pemerintah Filipina dan semua pihak yang telah membantu proses pemulangan suadara Subandi,” ungkap Andi Sukri.
Andi Sukri beraharap, nantinya kedepan tidak terjadi lagi kasus serupa menimpa warga Indonesia, khususnya warga Bulukumba. Dia juga berharap WNI yang ada di luar negeri, khususnya nelayan agar lebih berhati-hati, semoga kasus ini yang terakhir dan tidak terulang lagi.
Korban Penculikan Abu Sayyaf, Subandi yang menjadi korban penyanderaan usai diterima secara resmi oleh Bupati Bulukumba, mengaku sangat gembira bercampur haru, karena bisa bertemu kembali dengan keluarga dan sana familinya di Bulukumba, setelah tersandera selama 20 bulan.
Meskipun menjadi tawanan kelompok Abu Sayyaf, dia mengaku sering mendapatkan ancaman dari pihak penyandera. Bahkan katanya, kerap dia diancam akan dibunuh jika hingga batas waktu yang ditentukan belum ada uang tebusan. ”Kutebas batang lehermu,” kata penyandera seperti dijelaskan Subandi.
Meski selalu mendapat ancaman, katanya, dia selalu berserah diri kepada Allah SWT dan Alhamdulillah dia masih dilindungi oleh Allah dan bisa pulang berkumpul dengan keluarganya di Bulukumba. (*)
Editor : Redaksi