BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto diundang memberikan materi pada peserta Pelatihan Reform Leader Academy (RLA) yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Pendidikan dan Pelatihan Aparatur II Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar, di Kantor LAN Antang Makassar, Jumat (10/8/18).
Dalam materinya Tomy didaulat membahas kemaritiman dan potensi pariwisata di hadapan peserta yang berasal dari instansi kementerian, pemerintah daerah dan Polri yang berjumlah 25 orang.
Tomy mengatakan PDRB Bulukumba masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 41 persen. Di masa mendatang, sektor tersebut akan sulit berkembang karena adanya keterbatasan lahan akibat pertambahan penduduk dan pemukiman.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah daerah harus melirik sektor lain yang lebih potensial, seperti sektor jasa dan pariwisata.
Beberapa tahun terakhir ini, secara perlahan sektor pariwisata ini semakin menggeliat, sehingga pihaknya kata Tomy memberikan perhatian besar untuk menggenjot pariwisata Bulukumba.
“Bulukumba memiliki landskap dari pesisir sampai pegunungan. Potensi alam ini harus dioptimalkan dalam menumbuhkan sektor pariwisata,” ujarnya.
Dikatakannya, investasi di sektor wisata lebih menjanjikan dibanding membangun industri manufaktur. Butuh puluhan tahun bagi industri manufaktur untuk kembali modal atau break even point.
“Efek ekonomi dari sektor wisata itu lebih cepat dan lebih luas. Apalagi di era media sosial saat ini sangat menunjang aktivitas pariwisata, tinggal bagaimana kita mengemasnya dengan baik dan lebih menarik,” ujar Alumni Fisip Unhas ini.
Lanjut dia, wisata Bulukumba sudah mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Baru-baru ini Bulukumba menjadi salah satu titik pelaksanaan Torch Relay Api Asian Games yang salah satu tujuannya mempromosikan wisata Indonesia.
Bulan September mendatang juga akan digelar Festival Pinisi yang telah menjadi salah satu dari 100 Wonderful Events Kementerian Pariwisata.
Kaitannya pengembangan pariwisata dengan reformasi birokrasi, Tomy menyampaikan otokritik, bahwa sudah saatnya pemerintah menganut reinventing government, yaitu mengadopsi cara kerja sektor privat yang lebih profesional untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam mengelola pariwisata.
Peserta Pelatihan RLA adalah pegawai negeri yang lolos seleksi dari LAN yang diharapkan menjadi pemimpin di instansinya masing-masing. (*)
Editor : Redaksi