banner 728x250
News  

Managemen RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja Berduka Cita Meninggalnya Balita Airin

BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Managamen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H.Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sul Sel) turut berduka cita atas meninggalnya bayi Airin.

Diketahui, Airin terduga gizi buruk mendapat perawatan medis di RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja. Setelah Petugas Pustu Mariorennu membawanya ke RSUD tanggal 12 Juli lalu, Airin yang tiba di IGD rumah sakit sudah dalam kondisi lemah.

Setelah mendapat perawatan medis oleh dokter rumah sakit, perlahan lahan Airin menunjukkan kondisi umum yang membaik, dengan beberapa tindakan medis yang diberikan, termasuk dengan memberikan susu dan makanan tambahan lain yang tentunya telah melalui pemeriksaan dokter untuk memenuhi kembali kebutuhan gizinya.

Setelah beberapa hari perawatan, Airin kembali drop dengan kondisi umum yang jelek, dikarenakan sesak yang menyulitkan baginya untuk bernafas secara normal, yang berdampak pada kekurangan oksigen dalam tubuh.

Sehingga pada Senin malam 23 Juli 2018, Airin harus dipindahkan keperawatan intensive atau ruang ICU rumah sakit. Guna untuk memberikan tambahan oksigen dengan jakson rich yang memiliki tekanan oksigen positif.

Setelah dilakukan tindakan tersebut, kondisinya sempat membaik. Namun pada Selasa 24 Juli 2018 dini hari, kondisi Airin kembali menunjukkan tanda tanda vital yang jelek dan pada akhirnya Airin dinyatakan meninggal dunia.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD, Dr.H.Abdur Rajab H, MM yang mengetahui hal tersebut sontak terkejut dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam dalamnya kepada keluarga.

Pasalnya selama dirawat di RSUD, Airin diberikan perawatan khusus oleh tenaga medis rumah sakit, dan juga banyaknya masyarakat Bulukumba yang simpati terhadap kondisinya.

Selama Airin dirawat di rumah sakit mendapat perhatian khusus dari tenaga medis terkait dengan konsisinya,” tuturnya.

Sementara itu, seksi Promosi Kesehatan ( Promkes) RSUD, Gumala Rubiah, menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anaknya, dimana senantiasa memperhatikan kecukupan gizi anaknya. Sehingg hal demikian ini tidak terulang lagi di hari hari berikutnya.

Memang banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk lingkungan tempat tinggal dan kondisi ekonomi, pendidikan, pola asuh orangtua, Namun menurutnya, itu jangan dijadikan alasan untuk tidak memberikan yang terbaik kepada si buah hati.

Setahu saya, teman teman di Puskesmas aktif melakukan pantauan dan penjaringan Ibu hamil dan balita. Bahkan sekarang di Puskesmas sudah disiapkan susu dan makanan tambahan untuk pemenuhan gizi dan itu di berikan secara gratis,” kata Mala yang juga Kasi Humas RSUD. (*)

Editor : Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *