BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Sejak masuk karantina, Puput, salah satu peserta Liga Dangdut Indonesia (LIDA 2) yang lolos 80 besar kini dituntut untuk hidup mandiri.
Kehidupan Puput dalam Asrama Indosiar kini berubah drastis, pasalnya Puput bersama puluhan kontestan lainnya harus lebih banyak beradaptasi antara kontestan dari daerah lain, agar fokus mengikuti serangkaian kegiatan latihan hingga konser Poling SMS nanti.
Guru Pendamping Puput, Andi Ainul, menuturkan, untuk menemui Puput tidak sembarang, pihak Indosiar melarang Guru Pendamping untuk menemui Puput.
“Ada waktu-waktu tertentu untuk menemui Puput untuk melihat kondisinya. Para kontestan hanya bisa di kunjungi pada pukul 07.00 pagi, itupun waktunya hanya beberapa detik saja,” kata Andi Ai, sapaan akrabnya, Jumat (11/1/2019).
Tidak hanya itu, untuk menemui Puput saja agak susah, guru atau pendamping dilarang masuk asrama. Pihak Indosiar hanya memperbolehkan menemui kontestan melalui lubang pembatas pintu gerbang asrama Indosiar.
“Begini ji situasinya kalau pergi ka jenguk Puput, lihat dari lubang kecil pembatas pintu gerbang asrama. Itupun cuma hanya beberapa detik kita jenguk, karena tidak boleh sekali diganggu di asrama. Begitu memang peraturannya Indosiar kalau kontestan sudah di karantina,” tutur Andi Ai, di Jakarta.
Lanjutnya, dalam asrma semua peserta di tuntut hidup mandiri, intinya para peserta tidak bisa di jenguk dan kita harus pahami aturan itu.
“Support ji nabtuhkan Puput, bagaimana mereka bisa bartahan di dalam asrama. Mohon doa dakunganta Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Bulukumba,” imbuhnya.
Dalam masa karantina, Puput intens mengkuti serangkaian kegiatan, mulai diajari kepribadian, latihan koreografer, latihan olah vokal, dan sebagainya.
“Seharian Puput mengikuti latihan pagi sampai malam. Pihak Indosiar menargetkan waktu bangun tidur kepada para kontestan pada Subuh atau sekitar Pukul 04.30 Wita, pukul 07.30 pagi, kontestan sudah beraktifitas latihan dan sebagainya sampai selesai. Pukul 22.00 Wita, para kontestan pulang istirahat, tidur dan HP disita untuk sementara, nanti pada pukul 07.00 pagi baru dikasih kesempatan untuk kemonukasi kepada guru pendamping dan orang tua,” jelas Andi Ai. (*)
Editor : Redaksi