BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Sebanyak ratusan orang mengikuti salat subuh berjamaah Menanti Fajar di Pantai Bira.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengembalikan image pantai wisata di Bulukumba aman dan kondusif berlangsung di Pantai Bira, Mingg (11/11/2018).
Perwakilan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bulukumba, Arsyad Ridha mengatakan, kegiatan keagamaan ini untuk lebih mendekatkan kepada yang kuasa. Sekaligus untuk menjawab hoax yang terlanjur beredar terkait gempa dan ancaman tsunami di wilayah pesisir di Bulukumba.
“Tuhan menguji kita dengan sedikit kekurangan harta. Dan hotel baru tadi banyak terisi, di sini kita sama membuktikan bahwa Bira, Bulukumba aman untuk dikunjungi,” tutur Sekertaris PHRI Bulukumba ini.
Arsyad Ridha menambahkan, dalam kegiatan ini, pengusaha hotel di Bira turut berpartisipasi di antaranya dengan menurunkan harga penginapan atau hotel hingga 50%.
Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali dalam sambutannya mengajak aparat pemerintah dan warga untuk bermedia sosial yang bijak. Bahkan orang tua diharapkan mengontrol anaknya dalam penggunaan android.
Mengingat hoax yang beredar di Bulukumba, pelakunya anak di bawah umur yang masih membutuhkan pendampingan.
“Yang ditangkap itu kan masih di bawah umur. Jadi jangan sampai kita belikan HP anakta mahal-mahal tapi tidak dikontrol penggunaanya sehingga membawa kemudaratan,” ungkapnya.
Dengan dilaksanakannya kegiatan itu, AM Sukri Sappewali mengajak masyarakat untuk kembali menggalakkan pariwisata. Pemerintah secara berjenjang juga merencanakan pembangunan untuk memajukan wisata.
Seperti dari Pemprov Sulsel yang siap mengucurkan dana miliaran rupiah dan Presiden RI yang menyetujui pembangunan bandara di Bontobahari.
Usai salat subuh berjamaah dilanjutkan tauziah, zikir dan doa bersama yang dipimpin ustaz Yusuf Sandy. Salah satu harapannya, bahwa kegiatan seperti itu dapat dilaksanakan sekali sebulan sebagai kegiatan bersama dalam mendekatkan diri kepada pencipta.
Sekedar diketahui, sebelumnya beredar hoax bahwa air laut pasang setinggi 10 meter dan kondisi jalan retak. Namun kini pelaku penyebar hoax tersebut telah ditangkap pihak kepolisian. (*)
Editor : Redaksi