BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Merespon bencana alam yang terjadi di Sulawesi Selatan, ponakan Bupati Bulukumba Andi Sukri A.Sappewali, Andi Soraya Widiyasari, S.IP,MA mengajak timnya menurunkan beberapa balihonya sebagai wujud kepedulian.
Caleg DPRD dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil 2 Gantarang-Kindang ini merasa perlu menunjukkan inisiatif peduli terhadap sesama dan terhadap lingkungan.
“Ya, saya meminta tim untuk menurunkan beberapa baliho di titik tertentu yang dianggap berpotensi mengganggu pandangan dan kelancaran pengguna jalan, juga sebagai wujud empati kami terhadap bencana yang terjadi. Selain itu saya juga merasa tidak etis foto saya di beberapa tempat selalu tersenyum sementara saudara-saudara saya di tempat lain berduka,” tutur Andi Yaya, Kamis (24/1/2019).
Dirinya bersama dengan tim berusaha berusaha mengembangkan pemikiran yang lebih peka terhadap kondisi yang saat ini terjadi. Secara langsung mungkin tidak terlihat ada kaitan antara baliho yang tersenyum dan bencana yang terjadi.
“Tapi ketika kita kaji lebih mendalam, bahwa yang dimaksud kepedulian itu ternyata sangat luas cakupannya, menyentuh seluruh sendi kehidupan, baik pada makhluk yang bernyawa maupun terhadap benda tak bergerak,” terang Caleg yang akrab disapa ASW ini.
Lebih jelas dia mengatakan, menunjukkan empati pada alam, kami yakini memiliki respon balik yang baik bagi semuanya, itu hal dasar terciptanya hidup yang harmonis.
“Kita mengarah ke sana dan itu yang berusaha saya tanamkan ke orang-orang yang selama ini bersama saya,” ucapnya
Dalam hal itu, gerakan yang ia lakukan juga terinspirasi dari tema politik yang diusung Pak Tamsil Linrung, Politik Untuk Kemanusiaan adalah platform politik yang berusaha kami wujudkan. Sosok beliau sangat inspiratif bagi kami politisi muda yang selalu mendorong agar bisa berkolaborasi dengan siapa saja yang memiliki ide dan gagasan yang bermanfaat untuk sesama dan juga bagi lingkungan.
“Beliau terangkan bahwa setiap peristiwa alam yang terjadi sebenarnya sudah jelas diterangkan dalam Quran Surat Ar-Rum ayat 41 yang artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar,” jelas Putri dari mantan Kepala Dinas BKD Bulukumba, Andi Hartatiah ini.
Jadi dasarnya jelas, kita seharusnya tidak menjadikan alam sebagai objek, posisi kita dengan alam setara bahkan alam lebih dulu hadir sebelum manusia ada. Jadi sepatutnya kita menyadari ketika alam memberi respon balik berupa bencana, kita harus segera merubah sikap dan perlakuan kita terhadapnya.
Lanjutnya, terkait pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK), kami percaya bahwa dalam aturan main KPU memasang baliho pada waktu yang ditentukan adalah hak seluruh kontestan pemilu tanpa terkecuali, tapi kami juga meyakini bahwa alam juga punya hak untuk terlihat lebih indah.
“Saya merasa menurunkan sebagian baliho adalah upaya kami menepis ego untuk tidak merasa lebih superior terhadap alam. Kami yakin ketika kita menghargai alam maka alam akan menjaga manusia termasuk di dalamnya keluarga, sahabat yang sama-sama kita cintai,” imbuhnya. (*)
Editor : Redaksi