BULUKUMBA, INFOTANEWS.COM – Warga Desa Bontonyeleng, Kecamatan Ganatarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mulai menikmati air bersih dari program Pamsimas.
Sarana air bersih dan sanitasi melalui Program Pamsimas III tahun 2018 diresmikan, sekaligus penyerahan program Pamsimas ke Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS).
Peresmian ini dilaksanakan di aula Kantor Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Rabu (6/2/19).
Peresmian ini dihadiri oleh ketua Pakem Sekertaris Bappeda Moh.Rifai, PPK Satker Pamsimas A.Ahyar, Alwi dari Perwakilan BPMD, Kepala Desa Bontonyeleng dan Fasilitator Kabupaten serta Tokoh masyarakat Bontonyeleng.
Sarana air bersih tersebut merupakan bagian dari Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Program ini telah memasuki Periode III di Kabupaten Bulukumba.
Kepala Desa Baharuddin yang membuka acara mengaku bersyukur atas adanya air bersih dari Pamsimas.,” Alhamdulillah, harapan warga Bontonyeleng memiliki air bersih dan sanitasi hari ini bisa terkabulkan melalui Program Pamsimas,” ucapnya.
Dia berharap, dengan adanya Pamsimas air bersih ini bisa membantu masyarakat, agar tidak ada lagi riak-riak warga soal kekurangan air bersih.
“Insya Allah, jika nantinya air bersih belum memenuhi rumah warga, tahun ini kami anggarkan kembali di anggaran desa untuk pengeboran. Pada Musrenbang desa kemarin, kami sudah usulkan untuk penambahan anggaran penggalian sumur bor,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Pakem Satker, Moh Rifai, mengatakan, agar Pamsimas Bontonyeleng tidak jalan di tempat dalam artian gagal dan tidak berfungsi, sebab di antara hampir 100 Pamsimas yang telah terbangun di Bulukumba ada 8 desa yang Pansimasnya tidak jalan. Itu di sebabkan, karna kurangnya pemahaman masyarakat akan adanya program Pamsimas tersebut.
“Pamsimas, ini beda dengan program lain, dimana Program ini perlu adanya keterlibatan masyarakat untuk menjaga dan memelihara. Kegiatan program ini juga ada swadaya masyarakat dan nantinya jika sudah berjalan ada iuran bulanan. Dimana iuran tersebut akan di kelola oleh pengurus KP-SPAMS untuk pemeliharaan bila ada kerusakan dan gaji pengurus teknis di lapangan,” jelasnya.
Lanjut Rifai, masyarakat dan kepala desa harus juga mengembangkan Pamsimas ini, menjadi pendapatan desa, yakni, mengelola dan membangun usaha air minum kemasan atau usaha galong, agar dapat meningkatkan APBD desa.
Terpisah, Satker Pamsimas Kabupaten Bukukumba, yang diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Andi Ahyar, mengharapkan agar sarana air minum dan sanitasi yang sudah terbangun bisa dimanfaatkan dan dipelihara masyarakat secara berkelanjutan.
Dirinya mengucapkan terimah kasih kepada KKM Balangana yang telah berusaha maksimal untuk menyelesaikan pekerjaan yang berlangsung beberapa bulan itu.
“Kalaupun lewat tahun, namun KKM Balangana desa Bontonyeleng mampu menjadi yang pertama selesai di Tim Satu Pamsimas III yang meliputi, Desa Padang dan Desa Sipaenre, serta urutan keempat penyelesainnya dari 14 Desa di Bulukumba yang mendapatkan program ini,” terang Andi Ahyar.
Lanjut dia, adapun halangan atau banyaknya laporkan KKM yang masuk, pada pelaksanna dilapangan kebanyakan terkendala pada swadaya masyarakat.
“Sehingga ini harus menjadi pelajaran nantinya untuk lebih mensosialisakan kepada masyarakat soal swadaya, agar nantinya warga lebih memahami bahwa program Pamsimas ada namanya in kind dan in cash,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, setelah acara peresmian dilanjutkan dengan pengguntingan pita didepan rumah warga yang telah dipasangi sambungan pipa dari rumah ke rumah.
Adapun panjang pipa yang telah tertanam 4 km dari batas ke batas dan pembangunan Pamsimas sudah masuk 100 persen. (*)
Editor : Redaksi